Kamis, 15 Juli 2010

Sambutan Gubernur Sumsel.......Disampaikan pada Kegiatan Pertemuan Peningkatan Mutu Karet di Sumatera Selatan, Hotel Swarna Dwipa Tanggal 15 Juli 2010

 
GUBERNUR
SUMATERA SELATAN

SAMBUTAN
PADA ACARA
PERTEMUAN PENINGKATAN MUTU KARET
Tanggal  15 JULI 2010 
Di HOTEL SWARNA DWIPA PALEMBANG


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Yth.
Sdr. Bupati / Walikota Sentra Karet di Propinsi Sumatera Selatan ;
Yth.
Sdr. Kepala Dinas Perkebunan Propinsi, Kabupaten / Kota di Sumatera Selatan ;
Yth.
Sdr. Kepala Dinas Perindag Propinsi, Kabupaten / Kota di Sumatera Selatan ;
Yth.
Sdr. Kepala Bapedalda Prov. Sumatera Selatan
Yth.
Sdr. Ketua Gapkindo, Apkarindo Provinsi Sumatera Selatan ;


Yth.
Sdr. Pimpinan Pabrik Crumb Rubber di Sumatera Selatan ;
Yth.
Para Pembicara/narasumber dari Gapkindo, dan Balai Penelitian Sembawa serta Direktur PT. Global Deorub Industry;
Yth.
Para Undangan dan peserta kegiatan Pertemuan Peningkatan Mutu Karet Rakyat yang kami hormati;

  Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada hari ini kita dapat berkumpul bersama di ruangan ini dalam keadaan sehat wal’afiat dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pertemuan Peningkatan Mutu Karet Rakyat untuk mencapai sasaran ”Sumatera Selatan Gemilang 2013”.  Kegiatan ini saya nilai sangat penting guna membekali pembina daerah dalam rangka meningkatkan penanganan pasca panen karet agar menghasilkan produk yang bermutu, berdaya saing dan  bernilai ekonomis  serta bernilai tambah tinggi.


Hadirin yang saya hormati, 
       Perkebunan merupakan salah satu sub sektor penting dalam perekonomian Sumatera Selatan. Peranan penting perkebunan terlihat dari kontribusi dalam PDRB, melalui devisa dari ekspor, sumber lapangan kerja, pendapatan petani dan menggerakan sektor jasa dan upah, hal ini ditunjukan dari beberapa indikator antara lain sebagai berikut:
a.        Devisa atau nilai ekspor komoditi perkebunan sampai bulan Oktober tahun 2009 sebesar US$ 1.795,215 Milyar. Devisa tersebut bersumber dari komoditi karet US$ 884,082 Juta, Kelapa Sawit dengan seluruh derivatnya US$ 55,542 juta (15,4%), Kopi US$ 14,904 juta dan Teh US$ 840,687  Juta
b.        Telah memberikan lapangan kerja langsung pada 1.121.502 KK, Jika di asumsikan 1 KK menghidupi 4 jiwa, maka sub sektor perkebunan merupakan sumber pendapatan dan penghidupan sekitar 4,5 juta jiwa atau sekitar 62,5% dari total penduduk Sumatera Selatan 7,121 juta jiwa.  Komoditi unggulan di Sumatera Selatan adalah karet, kelapa sawit, kopi dan kelapa.
 Dalam periode tiga tahun terakhir, pembangunan perkebunan di Provinsi Sumatera Selatan luas areal perkebunan rakyat terus meningkat dengan rincian luas areal pada tahun 2007 seluas 2.037.565 ha, tahun 2008 sebesar 2.093.549 ha, dan seluas 2.151.288 ha pada tahun 2009, mayoritas komoditi yang diusahakan adalah tanaman karet, kelapa sawit, Kopi dan kelapa.  Untuk perkebunan besar (PBSN dan PBN) dikembangkan melalui pola kemitraan terdiri dari komoditi kelapa sawit, karet dan tebu.
Produksi perkebunan tahun 2009 sebesar 2.951.222 ton terdiri dari karet 861.333 ton (karet kering 100%), kelapa sawit 1.799.357 ton CPO, kopi 141.955 ton (biji kering), kelapa 67.152 ton (setara kopra), serta aneka komoditi perkebunan lainnya seperti gula, teh, kayu manis/cascavera, kemiri, nilam, gambir, pinang dan lain-lain 81.425 ton.
Untuk mengolah komoditi perkebunan, di Sumatera Selatan terdapat 26 unit pabrik pengolahan karet remah (crumb rubber) dengan total kapasitas sebesar 1.217.000 ton crumb rubber per tahun, pabrik pengolahan minyak kelapa sawit  (crude palm oil/CPO) 45 unit dengan kapasitas 2.275 ton TBS per jam, dan Pabrik Gula dengan kapasitas 4.600 ton tebu per hari (Ton Cane Day/TCD).

Hadirin yang saya hormati,
Seperti telah dimaklumi bahwa Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang mendapat penghargaan dari Menteri Pertanian yang berkomitmen terhadap karet bersih pada pencanangan Gerakan Nasional Bokar Bersih tanggal 23 Maret 2010 di Kalimantan Selatan, sebagai tanggungjawab moral terhadap komitmen tersebut ada beberapa masalah yang masih harus dilakukan pemerintah  dan pihak-pihak terkait antara lain :
1.     Perlu adanya sikap, langkah dan komitmen bersama dari para stakeholder perkaretan rakyat di Sumatera Selatan terhadap amanat Permentan No.38 tahun 2008 tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (BOKAR) dan Permendag No.53 tahun 2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Karet agar landasan ini dapat dilaksanakan secara efekti. Sebagai langkah awal maka akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama  antara Bupati / Walikota se Sumatera Selatan dengan Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) dan Asosiasi Petani Karet Indonesia (APKARINDO) Sumatera Selatan.
2.     Mendorong pertumbuhan produksi dan produktivitas karet di 15 Kabupaten/kota dengan target pada tahun 2013 Provinsi Sumatera Selatan sebagai Provinsi penghasil karet 1 juta ton Crumb Rubber.
3.     Melibatkan peran serta pengusaha pabrik Crumb Rubber dan pihak-pihak terkait lainnya dalam upaya mendorong pertumbuhan produksi karet Sumatera Selatan dan keberhasilan Gerakan Nasional Bokar Bersih (GNBB)  baik melalui bantuan langsung bibit unggul karet maupun sarana produksi seperti pisau sadap atau bahan pembeku ramah lingkungan

Hadirin yang saya hormati,
           Disamping permasalahan di atas, tercapainya sasaran kesejahteraan pelaku usaha perkebunan  karet tidak terlepas dari upaya untuk membangun kelembagaan petani yang kuat serta terjalinnya kemitraan yang ber-kesinambungan antara kelembagaan petani dengan industri pengolahan dan eksportir serta meningkatnya nilai tambah komoditi dengan dilakukannya aktivitas pengolahan sebagaimana diamanatkan oleh Permentan nomor 38 tahun 2008 dan Permendag Nomor 53 tahun 2009.
          Kedepan kemitraan seperti inilah yang diharapkan, dimana Gapkindo melalui anggotanya  ikut berperan  membina kelompok / masyarakat yang  belum mengadakan lelang untuk direkrut sebagai mitra binaan sesuai amanat Permentan 38 tahun 2008, mudah-mudahan hal ini dapat mempercepat gerakan karet bersih di Sumatera Selatan.


 Hadirin yang saya hormati,
          Berpijak dari pemikiran tersebut di atas, kiranya melalui Pertemuan peningkatan mutu karet ini dapat diformulasikan strategi, model dan konsep kemitraan usaha karet serta adanya opsi kebijakan pembangunan perkebunan komoditi karet dengan prinsip yang berkeadilan.
Salah satu jalan memperbaiki mutu karet dimulai dengan mengintegrasikan seluruh kegiatan mulai dari on farm  sampai off farm adalah pengembangan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) dimana pengembangan UPPB ini dimulai dari UPH (Unit Pengolahan Hasil) / TPK (Tempat Pengumpul Karet) yang sudah ada.  UPPB ini diharapkan akan menjadi ujung tombak di level petani untuk dapat memperbaiki mutu bokar sehingga dapat memberikan nilai tambah dan peningkatan pendapatan petani karet ke depannya.
UPPB ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dari penerapan Permentan No. 38 Tahun 2008 sehingga dengan adanya dukungan dari setiap aspek diharapkan perbaikan mutu karet dapat ditingkatkan yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah dan insentif yang proporsional bagi para pelaku karet khususnya petani.  
          Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan sebagai gambaran kondisi perkeretan di Provinsi Sumatera Selatan, dan kepada Gapkindo Sumatera Selatan, Balai Penelitian Sembawa dan PT. Global Deorub Industri  berserta jajarannya, saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya sehingga acara ini terselenggara dengan baik. semoga kegiatan pertemuan peningkatan mutu karet ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan pembangunan perkebunan karet di Indonesia secara umum dan secara khusus dalam upaya mendorong pertumbuhan produksi dan produktivitas karet Sumatera Selatan untuk mencapai sasaran  “Sumatera Selatan Gemilang pada tahun 2013”    .
Dengan mengucap “Bismillahirrahmaanirrahiim”, dengan ini kegiatan Pertemuan Peningkatan Mutu Karet Rakyat secara resmi saya nyatakan di buka.

Sekian, terima kasih.  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

 


ALEX NOERDIN


2 komentar:

  1. daftar perusahaan perkebunannya dimana gan???

    BalasHapus

  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus